DITOLAK UNPAD & UI :(

Setelah penolakan UII yang membuat mataku bengkak selama 2 hari, aku mencoba mengikhlaskan diri dan bangkit untuk kemudian berjuang lagi. Melalui penolakan itu aku belajar bahwa nilai tinggi bukanlah jaminan seseorang bisa lulus. Aku pun membenahi pikiran dan hati agar tidak terlalu berharap pada nilaiku sehingga jika dikemudian hari aku mengalami penolakan lagi, aku akan lebih mudah menerima :)

Alhamdulillah aku menjadi salah seorang siswa yang berhak mengikuti SNMPTN.


Sebelumnya aku benar-benar bimbang, kampus mana yang akan menerima setelah UII menolakku? SNMPTN jelas lebih sulit dan sangat ketat jika dibandingkan dengan UII kemarin..

Kebanyakan Universitas memang menjadikan soshum sebagai dasar dari prodi Psikologi mereka, oleh karena itu aku cukup lama mengalami kebimbangan karena tidak banyak universitas yang bisa aku pertimbangkan. Beberapa hari aku memikirkan itu, aku sangat tidak yakin dapat masuk kampus negeri, tetapi dengan dukungan orang tua, guru dan juga teman-temanku, aku memutuskan untuk memilih Psikologi UNPAD.  Psikologi UNPAD termasuk 5 prodi terketat untuk kategori SAINTEK di UNPAD pada tahun 2018. Jadi sebenarnya aku memang tidak terlalu berharap, kalo lulus memang rezeki tapi kalo tidak ya tidak jadi masalah.

Saat pengumuman tiba, sudah bisa ditebak bukan ? Ya, aku menerima penolakan, lagi. Anehnya, aku merasa sedih tapi tidak sampai menangis, mungkin ini buah dari pembenahan pikiran dan hati beberapa saat lalu, aku tidak merasa terpukul ketika menerima penolakan lagi.


Selang satu hari setelah pengumuman SNMPTN, tibalah pengumuman S1 Paralel PPKB UI, tentu saja aku tidak ragu untuk memilih Psikologi sebagai prodi pilihanku. Persyaratannya pun tidak terlalu banyak, hanya hasil scan raport yang sudah terlegalisir, sertifikat dan juga essay motivasi mengapa memilih program studi itu. Aku memang lebih berharap dapat lulus dan menjadi mahasiswa UI jika dibandingkan dengan SNMPTN kemarin. Tetapi saat pengumuman tiba, aku lagi lagi mengalami penolakan. Beberapa kali aku me-refresh laman website UI karena tidak percaya mengalami penolakan lagi. Saat itu seperti ada seseorang yang berbisik padaku, “Hey Dev, masuk UI gak semudah itu”.


Jurusan yang aku ambil di SMA adalah IPA tetapi karena aku memang benar-benar ingin mengambil prodi Psikologi, aku memberanikan diri mengambil bidang SOSHUM untuk UTBK agar lebih banyak universitas yang dapat aku pertimbangkan sesuai nilai yang akan aku dapat nantinya. Akupun tidak terlalu yakin dapat lulus di SBMPTN karena aku tidak pernah belajar pelajaran IPS, tapi apa boleh buat.. aku harus tetap mencoba bukan ?

Mulai dari penolakan ketiga ini, aku lebih serius berbincang dengan orang tua mengenai jurusan yang aku ambil. Aku tidak yakin dapat lolos SBMPTN sehingga aku mencoba berbicara kepada mereka bahwa aku ingin mencoba daftar ke universitas swasta. Tapi, jawaban ayahku tidak sesuai dengan apa yang aku harapkan, “Kalo mau swasta, ambil kedokteran aja” katanya.

Aku tidak bisa langsung bilang 'iya' dan 'tidak'. Semua ini merupakan masa depanku, hal yang akan aku geluti berpuluh puluh tahun kedepan.

Kemudian aku berpikir, dalam waktu yang panjang...
Teman-teman.. tidak ada yang bisa melarang tentang apapun yang kamu impikan, kamu sepenuhnya bertanggung jawab terhadap pilihan mu dan dirimu sendiri. Tapi ingat, ridho orang tua tetap yang utama, bicarakanlah tentang mimpi mimpi kecil bahkan hingga mimpi besarmu dengan kedua orang tua. Jangan sampai salah melangkah dan menyesal di kemudian hari.

Jika orang lain bisa, mengapa kamu tidak ?
Semangat !

Bila butuh teman cerita, 081321534143.

Komentar